Senin, 29 Juni 2009

DORMANSI DAN PERKECAMBAHAN BIJI






Klasifikasi Dormansi Biji
Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.
Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacam-macam kategori berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya.
Berdasarkan faktor penyebab dormansi
 Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan
 Imnate dormancy (rest): dormancy yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri
Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji
Mekanisme fisik
Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri; terbagi menjadi:
- mekanis : embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik
- fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel
- kimia: bagian biji/buah mengandung zat kimia penghambat
Mekanisme fisiologis
Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis; terbagi menjadi:
- photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya
- immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matang
- thermodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu
Berdasarkan bentuk dormansi
Kulit biji impermeabel terhadap air/O2
 Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus, pericarp, endocarp
 Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran.
 Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik.
 Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil, kulit biji, raphe/hilum, strophiole; adapun mekanisme higroskopiknya diatur oleh hilum.
 Keluar masuknya O2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya O2 melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat.
Embrio belum masak (immature embryo)
 Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)
 Embrio belum terdiferensiasi
 Embrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.
Dormansi karena immature embryo ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur rendah dan zat kimia.
Biji membutuhkan pemasakan pascapanen (afterripening) dalam penyimpanan kering
Dormansi karena kebutuhan akan afterripening ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pengupasan kulit.
Biji membutuhkan suhu rendah
Biasa terjadi pada spesies daerah temperate, seperti apel dan Familia Rosaceae. Dormansi ini secara alami terjadi dengan cara: biji dorman selama musim gugur, melampaui satu musim dingin, dan baru berkecambah pada musim semi berikutnya. Dormansi karena kebutuhan biji akan suhu rendah ini dapat dipatahkan dengan perlakuan pemberian suhu rendah, dengan pemberian aerasi dan imbibisi.
Ciri-ciri biji yang mempunyai dormansi ini adalah:
- jika kulit dikupas, embrio tumbuh
- embrio mengalami dormansi yang hanya dapat dipatahkan dengan suhu rendah
- embrio tidak dorman pada suhu rendah, namun proses perkecambahan biji masih membutuhkan suhu yang lebih rendah lagi
- perkecambahan terjadi tanpa pemberian suhu rendah, namun semai tumbuh kerdil
- akar keluar pada musim semi, namun epicotyl baru keluar pada musim semi berikutnya (setelah melampaui satu musim dingin)
Biji bersifat light sensitive
Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari).
Kuantitas cahaya
Cahaya dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan perkecambahan pada biji-biji yang positively photoblastic (perkecambahannya dipercepat oleh cahaya); jika penyinaran intensitas tinggi ini diberikan dalam durasi waktu yang pendek. Hal ini tidak berlaku pada biji yang bersifat negatively photoblastic (perkecambahannya dihambat oleh cahaya).
Biji positively photoblastic yang disimpan dalam kondisi imbibisi dalam gelap untuk jangka waktu lama akan berubah menjadi tidak responsif terhadap cahaya, dan hal ini disebut skotodormant. Sebaliknya, biji yang bersifat negatively photoblastic menjadi photodormant jika dikenai cahaya. Kedua dormansi ini dapat dipatahkan dengan temperatur rendah.
Kualitas cahaya
Yang menyebabkan terjadinya perkecambahan adalah daerah merah dari spektrum (red; 650 nm), sedangkan sinar infra merah (far red; 730 nm) menghambat perkecambahan. Efek dari kedua daerah di spektrum ini adalah mutually antagonistic (sama sekali bertentangan): jika diberikan bergantian, maka efek yang terjadi kemudian dipengaruhi oleh spektrum yang terakhir kali diberikan. Dalam hal ini, biji mempunyai 2 pigmen yang photoreversible (dapat berada dalam 2 kondisi alternatif):
 P650 : mengabsorbir di daerah merah
 P730 : mengabsorbir di daerah infra merah
Jika biji dikenai sinar merah (red; 650 nm), maka pigmen P650 diubah menjadi P730. P730 inilah yang menghasilkan sederetan aksi-aksi yang menyebabkan terjadinya perkecambahan. Sebaliknya jika P730 dikenai sinar infra merah (far-red; 730 nm), maka pigmen berubah kembali menjadi P650 dan terhambatlah proses perkecambahan.
Photoperiodisitas
Respon dari biji photoblastic dipengaruhi oleh temperatur:
- Pemberian temperatur 10-200C : biji berkecambah dalam gelap
- Pemberian temperatur 20-300C : biji menghendaki cahaya untuk berkecambah
- Pemberian temperatur >350C : perkecambahan biji dihambat dalam gelap atau terang
Kebutuhan akan cahaya untuk perkecambahan dapat diganti oleh temperatur yang diubah-ubah. Kebutuhan akan cahaya untuk pematahan dormansi juga dapat digantikan oleh zat kimia seperti KNO3, thiourea dan asam giberelin.
Dormansi karena zat penghambat
Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap substansi yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangkaian proses perkecambahan. Beberapa zat penghambat dalam biji yang telah berhasil diisolir adalah soumarin dan lacton tidak jenuh; namun lokasi penghambatannya sukar ditentukan karena daerah kerjanya berbeda dengan tempat di mana zat tersebut diisolir. Zat penghambat dapat berada dalam embrio, endosperm, kulit biji maupun daging buah.
Teknik Pematahan Dormansi Biji
Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.
Skarifikasi merupakan salah satu upaya pretreatment atau perawatan awal pada benih, yang ditujukan untuk mematahkan dormansi, serta mempercepat terjadinya perkecambahan biji yang seragam (Schmidt, 2000). Upaya ini dapat berupa pemberian perlakuan secara fisis, mekanis, maupun chemis. Hartmann (1997) mengklasifikasikan dormansi atas dasar penyebab dan metode yang dibutuhkan untuk mematahkannya.

Pengembangan Pengobatan Herbal





Kecenderungan kembali ke alam (back to nature)membuat hampir semua kegiatan manusia merujuk apa yang disediakan alam, termasuk pengobatan. Ironisnya dengan kekayaan SDA yang kita miliki (hutan tropis terbesar ke-2 setelah Brazil) belum menolong rakyat kita untuk memanfaatkan SDA tersebut lebih bijak.Mahalnya biaya obat salah satu gambaran bahwa ada yang kurang dalam pengembangan obat di negara kita. Pengobatan herbal seharusnya bisa menjadi alternatif untuk kondisi ini. Kegiatan penelitian dan pengembangan metode pengobatan herbal di China berkembang sangat pesat. Karena itu, Indonesia perlu meniru negara "tirai bambu" itu dalam mengembangkan obat-obatan lokal agar bisa menembus pasaran internasional, demikian pakar farmasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Ernie H Purwaningsih MS di Jakarta.

"Saya kira kita harus belajar dari China dalam hal penelitian dan pengembangan metode pengobatan herbal karena di sana sudah demikian maju," kata Ernie.

Menurut Ernie, pesatnya perkembangan pengobatan herbal di China tidak lepas dari kebijakan pemerintah setempat yang mendorong dibukanya program studi pengobatan tradisional di berbagai lembaga perguruan tinggi.

Para mahasiswa fakultas kedokteran di China sejak mendaftar ke perguruan tinggi diberi pilihan untuk belajar ilmu kedokteran yang berorientasi ke dunia barat terutama Amerika Serikat atau memilih kedokteran dengan spesialisasi pengobatan tradisional China.

Dengan kondisi tersebut, penelitian obat-obatan tradisional China terus berkembang pesat yang berimbas pada membanjirnya berbagai produk obat-obatan herbal asal China ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

Adapun di Indonesia, hingga kini baru segelintir PT yang membuka program studi pengobatan herbal seperti Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya.

Universitas Indonesia (UI) rencananya baru akan membuka program studi magister herbal Indonesia tahun ini.

Ernie mengatakan, proposal pembentukan program studi magister herbal Indonesia tersebut masih dikaji oleh Badan Pengkajian Mutu Akademik UI untuk selanjutnya diserahkan kepada Senat Akademik UI.

Jika program studi ini telah terbentuk maka nantinya diharapkan terbentuk kolegium herbal medik, keperawatan herbal, dan estetika herbal yang akan menghasilkan penelitian yang terintegrasi.

Masih menurut Ernie, penelitian pengobatan herbal di Indonesia selama ini belum terintegrasi alias berjalan sendiri-sendiri seperti yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gadjah Mada (UGM), Unair, dan juga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Bahkan Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan melalui Badan Penelitian Obat dan Makanan (BPOM), dan Kantor Kementerian Ristek juga meneliti soal ini.

"Fokus penelitian selama ini beda-beda, tidak terintegrasi sehingga dananya tersebar ke mana-mana. Akibatnya, kita tidak memiliki data nasional berapa banyak tanaman lokal kita yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit," tutur Ernie yang juga menjabat Ketua Program Studi Departemen Farmasi Fakultas Kedokteran UI itu.

Ernie mengatakan, jika semua hasil penelitian berbagai instansi tersebut diintegrasikan dan dipublikasikan secara bersamaan maka dunia internasional bisa mengetahui bahwa Indonesia merupakan "surga" tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan.

Ia menyambut baik usaha Dewan Riset Nasional yang menerbitkan buku panduan tentang lima tanaman asli Indonesia yang merupakan primadona sebagai obat yang berkhasiat bagi kesehatan, yakni temulawak, jahe, kencur, sambiloto, pegagan, dan daun sirih.

Selain kelima tanaman itu, katanya, masih terdapat ratusan hingga ribuan jenis tanaman lokal Indonesia lainnya yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara yang memiliki khasiat yang sangat baik untuk menyembuhkan penyakit.

Namun, sebagian besar jenis tanaman tersebut tidak diketahui publik meskipun sudah pernah diteliti para ahli lantaran tidak adanya data base hasil penelitian di bidang pengobatan herbal. Semakin banyaknya lembaga yang ada di Indonesia, sudah seharusnya dipikirkan dan dibentuk lembaga untuk menginventaris tanaman-tanaman khas Indonesia yang berpotensi sebagai sumber obat herbal.
GZS

Bahan Alami



Keluhan kesehatan yang ringan tak selalu harus diatasi dengan obat. Kita bisa kembali ke alam untuk menemukan solusi yang tepat. Mulai dari bau mulut, cegukan, hingga luka bakar.

Meredakan sakit tenggorokan
Sakit tenggorokan kerap membuat kita sulit bicara dan menelan makanan. Sembuhkan dengan bawang putih. Caranya, berkumurlah dengan segelas air hangat yang sudah dicampur dengan 6 siung bawang putih yang sudah dihancurkan. Lakukan selama 3 hari.

Dr.Ronald Hoffman, MD, direktur medik Hoffman Center, New York, menyatakan bahwa bawang putih, terutama yang segar, sangat ampuh membunuh bakteri. Menurut penulis Alternative Cures That Really Work ini, hal ini dikarenakan bawang putih mengandung semacam antibiotik.

Menyembuhkan cegukan
Cegukan tidak hanya diakibatkan karena kita tersedak makanan, tetapi juga bisa oleh stres. Ketika stres, hormon kortisol masuk ke dalam darah, menyebabkan diafragma menjadi tegang dan otot di sekitar pita suara berkontraksi. Akibatnya, kita jadi cegukan.

Cara termudah untuk meredakannya adalah dengan menelan 1-2 sendok teh gula pasir. Butiran gula pasir mampu merelakskan saraf yang tegang. Sebagai pengganti gula juga bisa menggunakan garam. Tetapi, gula merupakan pilihan yang baik karena rasanya manis.

Mengatasi luka bakar
Untuk mendinginkan luka akibat minyak panas, oleskan gel yagn didapat dari dalam bagian dalam daun lidah buaya ke bagian kulit yang luka. Menurut dr.Mochtar Wijayakusuma, lidah buaya mengandung polisakandra dan alpaktin B yang berkhasiat menyembuhkan luka bakar ringan dan mencegah infeksi.

Menghilangkan bau mulut
Berkumurlah dengan secangkir kecil perasan lemon. Setelah itu, makanlah yogurt tawar yang mengandung bakteri lactobacillus. Selain menghilangkan bau mulut, bakteri jenis ini juga memiliki manfaat tambahan, yaitu dapat memelihara kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit. Kombinasi lemon dan yogurt sangat efektif untuk menetralisir bau mulut dalam waktu yang relatif cepat. Bahkan, manfaatnya dapat bertahan hingga 12-24 jam setelah pemakaian.

Melemaskan otot kaku
Sirkulasi darah dan cairan getah bening yang tidak lancar dapat menyebabkan otot terasa sakit dan kaku. Jika ini terjadi, mandilah dengan air panas selama 20 menit dan air dingin 10 menit secara bergantian, saran Laurie Steelsmith, penulis Choices for Women's Health.

Siraman air panas di tubuh kita mampu melebarkan pembuluh darah. Sedangkan air dingin berfungsi untuk menciutkan pembuluh darah. Selesai mandi, kita akan merasakan aliran darah lancar kembali.

Menyembuhkan insomnia
Insomnia atau sulit tidur dapat menyebabkan kesehatan kita terganggu. Untuk menyembuhkannya, makanlah segenggam buah ceri sebelum tidur. Ceri mengandung melatonin, yaitu hormon yang menyebabkan kita mengantuk. Setelah menyantap ceri, mandilah menggunakan air panas untuk melemaskan otot-otot tubuh. Kemudian, nyalakan aromaterapi lavender. Harum bunga lavender akan membuat tidur kita semakin nyenyak.


Sumber : Prevention Indonesia

Rambut Jagung





Selama ini Anda mungkin mencari solusi alami untuk mengatasi masalah batu empedu. Bisa jadi rambut jagung adalah pilihannya. Pasalnya, sebagai terapi awal, rambut jagung ternyata memiliki potensi besar untuk meluruhkan batu empedu. Beberapa uji laboratorium telah menguatkan dugaan itu.

Rambut jagung dalam kehidupan sehari-hari lebih dilihat sebagai limbah dari industri pangan maupun rumah tangga. Padahal, seperti diungkapkan ahli tanaman obat Dr.Setiawan Dalimartha, sebagian besar masyrakat sudah memanfaatkan air rebusan rambut jagung sebagai obat tradisional untuk peluruh air seni dan penurun tekanan darah.

Penelitian mengenai kandungan rambut jagung sayangnya masih terbatas dan belum banyak dipublikasi. Namun, beberapa penilitan menunjukan ditemukan adanya kandungan flavonoid yang bermanfaat sebagai peluruh batu empedu.

Sebelum Anda mengonsumsi, pastikan memilih rambut jagung yang masih segar. Maksudnya, pilih jagung yang segar dan ambil rambut jagung yang sebagian masih terbungkus pelepah jagung.

"Jadi bukan yang di luar. Karena rambut jagung bagian dalam jauh lebih bersih dan banyak mengandung zat yang bermanfaat," kata Setiawan.

Tertarik untuk mencoba? Cara meramunya mudah kok.

Peluruh batu empedu
Siapkan 30 gram rambut jagung, rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih, saring airnya lalu dinginkan. Saring kembali, dan setelah dingin dapat diminum. Minum ramuan ini sehari sekali.

Pereda panas dalam
Siapkan 30-40 gram rambut jagung dan irisan daun pandan. Rambut jagung dan daun pandan direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, saring lalu diminum.

Peluruh kencing (diuretik)
Siapkan 30-50 gram rambut jagung dan satu rimpang jahe ukuran sedang. Rebus bahan-bahan dengan air secukupnya. Setelah dingin, saring. Boleh ditambah madu.
enamribuduapuluh

Teh Vs Air putih




Minum teh sudah jadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bangun tidur, minum teh. Makan siang, minumnya teh. Sore hari, tentu lebih nikmat ditemani teh. Namun, bukankah teh bersifat diuretik (membuat dehidrasi)? Pemahaman yang sudah lama beredar di masyarakat ini dibantah oleh para peneliti yang tercatat dalam pemberitaan BBC News.

Pemberitaan tersebut dikutip dari European Journal of Clinical Nutrition yang mengatakan bahwa teh tak hanya membantu memberikan hidrasi pada tubuh sama seperti air, tapi juga mencegah penyakit. Teh dipercaya oleh para peneliti tersebut memiliki flavonoid yang merupakan kunci untuk mendorong kesehatan. Flavonoid ini bisa membantu melawan penyakit jantung dan beberapa jenis kanker, ungkap para peneliti dari Inggris.

Antioksidan polyphenol yang banyak ditemukan pada makanan dan tumbuhan, termasuk daun teh disinyalir membantu mencegah kerusakan pada sel. Nutrisionis dari Kings College London, Dr Carrie Ruxton menemukan bahwa menenggak 3 hingga 4 cangkir teh per hari bisa menurunkan kemungkinan terkena serangan jantung. Ada penelitian yang mengatakan bahwa melakukan hal yang sama juga bisa melindungi diri dari terkena kanker, namun hasil penelitiannya belum pasti.

Keuntungan kesehatan lainnya dari meminum teh adalah mencegah timbunan plak pada gigi dan gigi bolong, sekaligus menguatkan tulang. Karena teh pun mengandung fluoride. Dr Ruxton juga mengatakan, bahwa meminum teh lebih baik daripada minum air putih. Air putih baik untuk hidrasi tubuh. Namun teh bisa mengganti cairan tubuh sekaligus mengandung antioksidan, jadi sekali minum, dapat 2 manfaat.

Studi mengenai kafein menunjukkan bahwa minum kafein dalam jumlah tinggi baru bisa mengakibatkan dehidrasi. Sehingga semua beranggapan bahwa minuman berkafein bisa membuat orang kehilangan cairan tubuh. Namun, meski Anda sudah meminum teh atau kopi yang sangat-sangat kuat sekalipun, yang sebenarnya susah dibuat, Anda tetap akan menambah cairan dalam tubuh.

Tak ada bukti bahwa meminum teh berbahaya bagi kesehatan. Namun, riset menemukan bahwa teh bisa merusak kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan. Artinya, setiap orang yang berisiko anemia seharusnya menghindari minum teh di sekitar waktu makan. Dr Ruxton dan timnya menyarankan untuk mengkonsumsi teh di bawah 3 gelas per hari.

NAD
Sumber : BBC

Nasib Bambu

Diperkirakan sekitar 15 hingga 20 tahun ke depan orang Indonesia tidak akan melihat lagi pohon bambu akibat akibat eksplorasi besar-besaran tanpa disertai budidaya. Kenyataan ini, jika dibiarkan akan berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Elizabeth A. Widjaja, mengatakan itu kepada wartawan di Bandung, Sabtu (27/6). Menurutnya, pemerintah Indonesia hingga kini belum menunjukkan kepeduliannya.

"Buktinya, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum memasukkan bambu ke dalam jenis tanaman yang dilindungi," kata Elizabeth seusai bicara dalam Seminar sehari Bambu untuk Kehidupan Modern (Bamboo for Modern Life) di Saung Angklung Udjo Bandung itu.

Untuk melindungi pohon bambu dari kepunahan, menurut Elizabeth, salah satunya tidak mengeksplorasi secara besar-besaran dan ada upaya pengendalian atau kuota dalam mengeksplorasinya. "Selain itu, juga harus ada upaya budidaya, sehingga habitatnya tetap seimbang," kata Elizabeth, seraya menambahkan pohon ini sangat baik untuk konservasi air.

Selain upaya tersebut, lanjut perempuan yang selama 33 tahun hingga sekarang eksis dalam penelitian bambu itu, harus ada kemauan pemerintah Indonesia membuat regulasi perlindungan bambu. "Bisa saja pemerintah memasukkan bambu ke dalam jenis tanaman lain yang dilindungi, lengkap dengan sanksi, sebagaimana regulasi lainnya," katanya.

Ancaman lain terhadap kepunahan bambu, sebagai pohon penahan erosi tersebut karena semakin sempitnya lahan kebun bambu akibat berubah fungsi, antara lain jadi perumahan atau industri.

Ia menyebutkan, di Indonesia terdapat 160 jenis bambu, dan 88 jenis di antaranya, merupakan bambu endmik atau jenis bambu khas yang terdapat di suatu daerah.

Semua jenis bambu itu memiliki barbagai nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, selain untuk kebutuhan perumahan dan perkakas rumah tangga atau tanaman hias, bambu merupakan salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk kelestarian lingkungan. "Sebagai fungsi pelestari lingkungan yang paling baik, bisa kita buktikan setiap ada rumpun bambu di sana sudah pasti ada sumber air," katanya.



XVD
Sumber : Ant

Selasa, 16 Juni 2009

indonesia dan perubahan iklim





JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah lembaga riset di Singapura tiga pekan lalu menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara paling rentan terhadap perubahan iklim di Asia Tenggara. Sedangkan ibu kota Jakarta menjadi kota besar yang paling rentan.

Hal itu diungkapkan Arif Fiyanto, Juru Kampanye Bidang Iklim dan Energi Greenpeace, saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/5).

"Saat ini dampak perubahan iklim itu sudah terjadi," kata Arif.

Menurut Arif, hasil penelitian tersebut mengancam kota-kota besar di Indonesia yang 60 persennya berada di pesisir. "Yang paling terancam terhadap perubahan iklim ini adalah masyarakat kecil dan miskin," ungkap Arif.

Yang dimaksudnya adalah lapisan masyarakat nelayan dan para petani. Menurut Arif, akibat meningkatnya suhu di permukaan bumi, para nelayan semakin sulit mendapatkan ikan.

"Panas tinggi membuat terumbu karang yang menjadi ekosistem ikan rusak, akibatnya pertembuhan ikan terhambat," tutur Arif.

Sedangkan masyarakat petani kerap mengalami gagal panen karena lahan kering. Kegagalan juga disebabkan oleh kebanjiran. "Ini akibat perubahan iklim," katanya.

Kalau bicara dalam konteks yang lebih luas terkait dampak perubahan iklim di Indonesia, tambah Arif, sepanjang tahun 2008 tidak ada bulan yang lepas dari bencana. Hal lain yang muncul adalah meningkatnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria dan demam berdarah.

PERUSAKAN HUTAN





Selasa, 26 Mei 2009 | 17:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusakan hutan di Indonesia begitu parah dan memprihatinkan. Ini meningkatkan pemanasan global yang sedang kita khawatirkan saat ini, selain faktor energi dan transportasi.

"Deforestasi di Indonesia menyumbang 75 persen gas rumah kaca," kata Joko Arif, Juru Bicara Kampanye Bidang Kehutanan Greenpeace di Jakarta, Selasa (26/5).

Menurut data yang dirilis Food Agricultural Organization tahun 2007, laju perusakan hutan 1,8 juta hektar per tahun. Dalam 1 menit perusakan hutan terjadi seluas 5 kali luas lapangan sepak bola. Dengan kata lain, dalam sejam hutan seluas 300 lapangan sepak bola rusak.

Untuk itu, Joko mendesak agar dilakukan moratorium deforestasi dan mengurangi bahan bakar batu bara. "Batu bara merupakan bahan bakar fosil terkotor, yang menyumbang gas rumah kaca, seperti CO2, NO2, CH4," tutur Joko.

Sebenarnya, ada banyak energi alternatif yang disebut energi bersih untuk mengganti bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. "Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia, punya energi sinar matahari sepanjang tahun, energi angin di Indonesia timur, dan mikrohidro di daerah yang punya sungai," tutur Joko.

Jika pemerintah tidak menyikapi isu ini, kita tinggal menunggu bencana yang mengerikan. "Pada tahun 2025 Bandara Soekarno Hatta tidak bisa digunakan karena tergenang air, dengan catatan tidak ada usaha yang dilakukan pemerintah untuk perbaiki lingkungan," pungkas Joko.

Jumat, 12 Juni 2009

ADA APA DENGAN BUSUK PANTAT BUAH




GOALTER ZOKO
PENDAHULUAN
Komoditi pertanian selalu mengalami perkembangan yang dinamis, baik mengenai pengadaannya, harga dan distribusinya. Kondisi ini sebagian dari masalah-masalah dalam dunia pertanian. Salah satu kejadian menarik di dunia pertanian khususnya di Indonesia adalah pengaruh iklim yang mulai tidak stabil, sering sulit diprediksi dan kalau sudah terjadi sulit penanggulangannya. Belum selesai masalah kekeringan yang terjadi di beberapa daerah karena kemarau, sekarang sudah diikuti dengan melimpahnya air pada musim penghujan yang berakibat banjir di mana-mana. Sekarang hal yang sulit untuk membagi musim di Indonesia, karena antara kemarau dan penghujan sudah hampir tidak ada batas.
Kondisi iklim yang tidak stabil ini ternyata berimbas langsung pada komoditi pertanian yang dibudidayakan. Ketika kemarau datang kesulitan air menjadi faktor pembatas dalam budidaya, sebaliknya ketika air melimpah juga menjadi faktor pembatas lainnya. Salah satu kejadian yang terpengaruh dari ketidakstabilan iklim adalah munculnya fenomena busuk pantat buah atau yang sering dikenal dengan istilah blossom-end rot. Ada beberapa komoditi yang terpengaruh kejadian ini, diantaranya pada tomat, terong dan cabe
PENYEBAB MUNCULNYA BLOSSOM END ROT (BR)

Sejauh ini kondisi yang memicu terjadinya BR masih disebabkan oleh dua faktor utama yaitu:
1. Kekurangan kalsium
Kalsium (Ca) merupakan salah satu unsur makro yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Keberadaan kalsium di dalam tanaman sangat erat terhadap proses pembentukan dinding sel yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel baru, juga bersama K pada proses tata air dalam sel . Kalsium juga mendorong terbentuknya buah dan biji yang sempurna. Ketersediaan kalsium dalam tanah sangat dipengaruhi oleh pH tanah (kemasaman). Jika tanah dalam kondisi masam maka ketersediaan Ca rendah. Beberapa gejala yang bisa dilihat sebagai tanda kekurangan Ca :
1.Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar Kuncup bunga dan buah gugur
prematureWarna buah yang tidak merataBuah retak-retak misalnya pada tomat
Tangkai bunga membusuk, terutama pada tomat dan cabe
Buah kosong karena bijinya gagal terbentuk, misalnya pada kacang
Daun berwarna coklat dan terus menggulung, misalnya pada jagung
Daun terpilin dan mengerut, terutama pada tembakau
2. Ketidakseimbangan air dalam jaringan tanaman
Air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, bahkan hampir
sebagian besar tubuh tanaman terisi air. Sel tanaman sangat dipengaruhi oleh
keberadaan air. Kelebihan dan kekurangan air sangat mempengaruhi
kestabilan tekanan dalam sel (turgor). Kekurangan air akan menyebabkan terhambatnya beberapa proses pembentukan protein dan dinding sel serta membuat pembentukan klorofil terhambat. Disamping itu juga aktivitas enzim berkurang serta konsentrasi hormon tanaman juga berubah. Kekurangan dan kelebihan air sangat dipengaruhi oleh musim yang sedang berlangsung. Pada musim kemarau akan terjadi kekurangan air, sementara pada musim penghujan timbul kelimpahan air.


SOLUSINYA

Dengan mengetahui dua faktor penyebab munculnya BR, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya BR seperti berikut ini:
1.Kondisi tanah tempat budidaya di cek kemasamannya, jika masam maka perlu meningkatkan pH tanah sehingga cenderung bersifat netral. Biasanya pH 6.8 – 7.2 merupakan ideal bagi pertumbuhan tanaman.
2.Meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomite pada saat pengolahan tanah awal. Berikut ini kebutuhan kapur pada beberapa tekstur tanah dan perubahan kemasaman tanah:

3.Pada beberapa tanah kemasaman disebabkan kelarutan Al yang tinggi maka diperlukan penanganan untuk menghambat kelarutan Al yang tinggi dengan cara pemberian bahan organik yang bisa menghasilkan asam-asam organik (sitrat) yang mampu membungkus Al sehingga tidak terlarut. Bahan organik yang efektif adalah kotoran ayam.
4.Pada tanah gambut bias menerapkan teknik top soil buatan, yaitu pada pengolahan tanah awal memberikan pengapuran, lalu bahan organik/kotoran ayam dan diakhiri pengapuran lagi. Pada saat penanaman penutup lubang tanam menggunakan bahan organik.
5.Menghindari terjadinya kondisi kelebihan dan kekurangan air dengan penggunaan mulsa, atau memperbaiki saluran/drainase sebelum musim penghujan serta pengairan bantuan di musim kemarau.
6.Jika BR sudah terjadi usaha untuk memperkecil meluasnya BR adalah dengan pemberian Ca pada buah. Caranya adalah dengan melarutkan CaCl2 2-4 sendok makan dalam 4 liter air lalu menyemprotkan larutan tadi pada buah. Ulangi lagi perlakuan ini pada 7-10 hari sedikitnya 2-3 kali aplikasi.
7.Selektif dalam penggunaan pupuk, hindari penggunaan pupuk yang mengandung asam. Contohnya adalah kebutuhan nitrogen dipenuhi dengan bahan nitrat bukan ammonium (ZA).

APLIKASI BERBAHAYA

Jumat, 12 Juni 2009 | 12:39 WIB

Ada beberapa aplikasi yang berpotensi membahayakan sistem. Untuk urusan yang seperti ini biasanya kita menyerahkan “nasib” pada program antivirus, firewall dan sejenisnya.
Repotnya, tidak semua aplikasi berbahaya bisa ditangkap oleh program-program semacam itu. Akan lebih baik kalau kita bisa memblokir sendiri aplikasi-aplikasi yang berbahaya tersebut.

Caranya begini.
1. Jalankan Registry Editor.
2. Pada jendela Registry Editor masuklah ke key HKEY_CURRENT_USER-Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion -Policies-Explorer.
3. Buat DWORD value baru dengan mengklik kanan mouse lalu pilih [New] > [DWORD Value] dan beri nama DisallowRun.
4. Klik dua kali data tersebut kemudian isi valuenya dengan nilai 1.
5. Setelah itu buat sebuah subkey baru bernama DisallowRun sehingga terbentuk key: HKEY_CURRENT_USER-Software-Microsoft-Windows-CurrentVersion -Policies-Explorer-DisallowRun.
6. Pada key DisallowRun tersebut, Anda dapat mendefinisikan nama file aplikasi yang ingin Anda blok. Caranya, buat string value baru dengan mengklik kanan mouse lalu pilih New > String Value. Beri nama string value tersebut dengan angka 1. Untuk memblok aplikasi-aplikasi lain Anda dapat membuat string value baru dengan angka lain secara berurutan, seperti 2, 3, 4, dan seterusnya. Kemudian pada value datanya isikan dengan nama file yang ingin Anda blok, misalnya regedit.exe.
7. Setelah melakukan langkah-langkah tadi, restart Windows Anda.

Sumber: PCplus

MENGENAL JENIS TANAH



GOALTER ZOKO
Di seluruh permukaan bumi terdapat aneka macam tanah, mulai dari yang paling gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, coklat, kelabu, hitam, dengan berbagai ragam sifatnya. Untuk mempermudah mengenal masing-masing jenis tanah serta kemampuannya dalam usaha mempelajari dan menggunakan tanah, perlu masing-masing jenis tanah diberi nama.
Pemberian nama atau istilah suatu jenis tanah dengan sendirinya berarti pula mengenal sifat kemampuan jenis tanah tersebut, sehingga memudahkan dalam memperbandingkan jenis tanah yang satu dengan jenis tanah yang lain. Di dunia berdasarkan klasifikasi FAO terdapat 12 jenis ordo tanah, yang juga sering dikenal jadi jenis tanah. Jenis-jenis tanah di Indonesia pertama kali disusun dalam klasifikasi oleh Mohr. Kemudian Dudal dan Soepraptohardjo menyususn klasifikasi tanah berdasarkan sistem USDA tahun 1938. Dua belas jenis tanah yang ada di dunia dapat digambarkan berdasarkan profil tanah (bukaan lapisan tanah).
1.Entisols
2.Inceptisols
3.Alfisols
4.Ultisols
5.Mollisols
6.Vertisols
7.Spodosols
8.Oxisols
9.Aridisols
10.Andisols
11.Histosols
12.Gelisols

Entisols
Merupakan jenis tanah yang paling muda,
biasanya berasal dari abu vulkan dan endapan
sedimen. Di Indonesia tanah ini banyak
terdapat di sekitar daerah gunung berapi,
biasanya ditandai dengan dominasi pasir.
Warnanya dominan kelabu dan biasanya lapis
olahnya dangkal dan kadang sudah bertemu
batuan di bawahnya. Keunggulan jenis tanah
ini secara fisik adalah memiliki drainase dan
aerasi yang baik. Kelemahan tanah ini adalah
miskin bahan organik dan juga hara tanah
khususnya nitrogen. Pengelolaan untuk jenis
tanah ini sebaiknya perlu memperkaya bahan
organiknya untuk memperbaiki struktur tanah
yang porous dan juga sebagai sumber hara N.
Disamping itu juga meminimalkan kehilangan
hara karena sifat porous tanah ini.

Inceptisols
Tanah ini sudah lebih berkembang dibandingkan
dengan Entisols.Tanah Inceptisols menyebar
paling luas dibandingkan jenis tanah lainnya,
yaitu sekitar 70,5 juta ha atau sekitar 37,5% dari
luas daratan Indonesia. Tanah ini dapat dijumpai
terutama di pulau-pulau besar seperti: Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Yang
perlu diperhatikan pada tanah ini adalah miskin
K dan biasanya pH tanah sangat masam-agak
masam. Pengelolaan untuk tanah ini lebih pada
memperkaya K dan menetralkan pH tanah.

Alfisols
Tanah mempunyai perkembangan profil, solum sedang hingga dangkal, warna coklat hingga merah, tekstur geluh hingga lempung, struktur gumpal bersudut, konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang, permeabilitas sedang dan peka erosi, berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi Karst dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m. Kendala tanah ini adalah miskin N, P dan bahan organik, sehingga pengelolaannya lebih diarahkan pada memperkaya N, P dan bahan organik.

Ultisols
Tanah ini sering dikenal dengan PMK (Podsolik
Merah Kuning). Memiliki lapisan akumulasi
lempung. Tanah mineral telah berkembang, solum
(kedalaman) dalam, tekstur lempung hingga
berpasir, struktur gumpal, konsistensi lekat,
bersifat agak asam (pH kurang dari 5.5),
kesuburan rendah hingga sedang, kejenuhan basa
rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan
pasir kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar
di daerah beriklim basah tanpa bulan kering,
curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun. Kendala
tanah ini adalah selain bersifat masam juga miskin
hara. Pengelolaan lebih diarahkan untuk
meningkatkan pH tanah dan pemupukan K dan P.

Mollisols
Tanah ini berkembang pada vegetasi padang rumput atau lereng gunung, memiliki solum tanah yang dangkal. Bahan induk tanah ini berasal dari batuan kapur, sehingga kebanyakan ditemukan di daerah karst (berkapur). Keunggulan tanah ini adalah kaya bahan organik, struktur remah dan aerasi yang baik. Bisa dikatakan inilah tanah yang ideal, karena secara fisik dan kimia baik.Kendala pada tanah ini adalah topografi yang berbukit serta solum yang dangkal. Sehingga jika akan digunakan sebagai lahan budidaya sangat riskan terjadinya erosi. Kalaupun untuk budidaya tanaman lebih diarahkan sebagai tanaman tumpang sari dengan tanaman hutan rakyat (agroforestry). Biasanya pada tanah ini lebih diarahkan untuk hutan konservasi atau padang rumput.

Vertisols
Tanah ini termasuk jenis yang unik diantara tanah mineral yang berkembang dari batuan kapur. Keberadaan mineral montmorilonit menyebabkan tanah ini mampu mengembang dan mengkerut. Pada musim penghujan akan mengembang, sementara pada musim kemarau tanah akan kering dan retak-retak. Kaya akan lempung, relatif memiliki pH netral sampai alkalin. Kendala dalam budidaya tanaman adalah sifat kembang kerut tanaman ini menyebabkan kerusakan pada perakaran tanaman (putus), selain miskin P, karena terikat mineral liat dan kandungan Ca yang tinggi. Jika akan digunakan untuk budidaya tanaman sangat perlu dipertimbangkan keberadaan irigasi.

Spodosols
Tanah ini mungkin termasuk salah satu tanah yang kurang baik untuk budidaya tanaman pertanian. Tingginya kandungan pasir kuarsa menyebabkan tanah ini relatif masam dan miskin hara. Selain itu juga adanya lapisan padas (akumulasi besi, aluminium dan bahan organik) menjadi kendala bagi perakaran tanaman yang sulit untuk menembusnya. Jika akan dikembangkan untuk budidaya pertanian, maka diperlukan tanaman yang memiliki perakaran dalam dan kuat menembus lapisan padas, disamping itu juga memerlukan input hara yang cukup tinggi. Lebih disarankan sebagai hutan konservasi.

Oxisols
Banyak ditemukan di hutan hujan tropis, merupakan tanah khas tropis dan termasuk yang sudah tua. Sering dikenal sebagai tanah laterit, mengalami pelapukan lanjut, warna merah dan kekuningan. Termasuk tanah yang kurang subur karena didominasi oksida-oksida besi dan aluminum serta tingginya pelindian pada tanah ini sehingga miskin hara disamping kapasitas tukar kation rendah. Defisiensi P sangat tinggi karena terjadi fiksasi oleh mineral liat serta kemasaman tanah. Untuk budidaya sangat cocok untuk tanaman karet dan kelapa. Jika akan dibudidayakan perlu usaha untuk menetralkan pH tanah, penambahan bahan organik serta pemupukan P.

Aridisols
Jenis ini hanya ditemukan di daerah yang memiliki iklim kering yang tegas, kondisi tanah lebih banyak kekurangan air, sangat rendah kandungan bahan organik, serta mengarah pada akumulasi garam pada permukaan. Termasuk tanah yang tidak subur, hanya tanaman yang toleran kekeringan dan kadar garam tinggi yang bisa bertahan pada jenis tanah ini.

Andisols
Jenis tanah mineral yang telah mengalami
perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik
tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah,
konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak
(smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam,
kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang,
kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka
terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu
atau tuf vulkanik. Termasuk tanah yang subur,biasanya
dimanfaatkan untuk persawahan terutama di pulau
Jawa. Sementara untuk tanaman lain seperti teh, tembakau, kopi, jagung dan buah-buahan. Kendala pada tanah ini adalah terikatnya P pada mineral tanah sehingga tidak tersedia. Pemupukan P sangat diperlukan pada tanah ini lewat daun sehingga tidak terikat mineral liat tanah.

Histosols
Dikenal sebagai tanah organik (gambut), karena hampir 80% merupakan lapisan seresah tanaman. Kendala pada tanah ini adalah kemasaman yang ekstrim, kelarutan Al dan Fe yang tinggi serta keberadaan pirit. Pengelolaan pada tanah ini lebih diarahkan bagaimana memanfaatkan gambut yang dangkal dan bukan yang dalam. Juga pengolahan tanah yang mempertimbangkan kedalaman pirit, kesalahan dalam pengolahan tanah bisa berakibat munculnya kemasaman ekstrim akibat oksidasi pirit. Serta upaya untuk menetralisir kemasaman tanah untuk menciptakan suasana ketersediaan hara.

Gelisols
Jenis tanah ini hanya terdapat pada daerah yang memiliki iklim dingin (tundra). Kendala pada tanah ini adalah kekurangan hara K dan Ca karena hilang akibat kondisi temperatur yang sangat dingin. Budidaya diarahkan pada tanaman toleran suhu rendah.

Kamis, 11 Juni 2009

Pengukuran Capsaicin Pada Cabe





PENGUKURAN KADAR CAPSAICIN CABE
Goalter Zoko
(Plant Physiology Laboratory)

Cabe mempunyai rasa pedas yang berbeda tergantung pada varietas cabe. Rasa pedas pada cabe ini dikontrol oleh capsaicin. Untuk jenis cabe kriting (C.annum var termasuk jenis cabe C.annum var minium atau C.annum var glabriusculum) kandungan capsaicinnya +10,8 %, untuk jenis Chili atau cabe rawit kecil lebill dari 1,3 % capsaicin. Kandungan zat gizi 100 gram bahan KandunganCabe merah segar:
Kalori (kal)31; Protein (g)1,0; Lemak (g)0,3; Karbohidrat(7,3 g); Kalsium; (29 mg); Pospor (24mg); Besi (0,5 mg); Vit A (470 SI); Vit B (10,05mg); Vit C (18 mg); Air 90,9; bdd 85
Kandungan kimia Buah cabe antara lain Kapsaisin, kapsisin, kapsatin, kapsarubin, karoten, karotenoid, minyak lemak, vitamin A, B,dan C.

Capsaicin
Capsacin merupakan alkoloid yang terdapat dalam cabe. Nama kimia capsaicin adalah (E)-N-(4 hidroksi-3-rretoksiphenilmetil) 8-metil-6-none amida; trans-8 meti-N-Vinilil-6-noneamida; N(4 hidroksi-3-metoksi benzil)-8-metil none –trans-6-amida; C18H 27 NO 3. Capsaicin mempunyai sifat kimia dan fisika sebagai berikut:
1.Kelarutan, mudah larut dalam eter, benzen, kloroform, air panas dan sedilcit larut
dalam CS2.
2.Bentuk kristal segi empat monoklin
3.Titik leleh dalam petrolium eter 650C
4.UV max 227, 281

Senyawa yang mengontrol rasa pedas adalah capsaicin, suatu alkoloid yang terdapat pada plasenta (dimana dapat dilihat berupa bunga karang penghubung antar biji, cabe) Adanya capsaicin dikontrol oleh gen. Selain itu rasa pedas juga dipengeruhi oleh keadaan iklim dan tanah dimana cabe itu tumbuh (Botani,1982,h.66).
Khususnya tanaman cabe (Capsicum sp) diperkirakan ada 20-an spesies yang sebagian besar masih tumbuh di Amerika tampat asalnya. Dari sekian spesies itu baru beberapa yang dicatat yaitu cabe besar (C.annum) cabe kecil (C.fruscens), C.baccatum, C. pubescens dan C. Chinewa. Cabe besar masih mempunyai banyak varietas, ada yang dikenal dengan cabe merah (Capsicum annum valongum), cabe bulat (C.annum var abbrivieta), paprika (C.annum grosum), cabe hijau (C.annum var annum), C annum var minimun atau C. annum var glabriusculum.
Cabe kecil atau C frutecens, sering mendapat sebutan sebagai cabe rawit. cabe kecil ini juga terdiri dari berbagai varietas. Ada cabe kecil berukuran mini, ada juge yang dikatakan cabe putih alias nengek,stau lombok caplik. Cabe kecil beukuran mini ini lebih pedas dari cabe kecil biasa. (Bertanam Cabai, 1989, h.3-5)
Kebanyakan dari cabe Jenis Chili atau Tobasco adalah Jenis cabe yang pedas yang merupokan species dari cabe C. frutecens. (Botani, 1982, h.467).
Salah satu cabe untuk mendapatkan capsaicin adalah ekstraksi secara berulang. Ekstraksi soklet adalah ekstraksi secara berulang secara automatis. (Practical Organik Chemistry Tricluden Qualitative Organik Analysis, 1958, h.153).
Pemisahan senyawa capsaicinoid dari cabai dilakukan dengan menggunakan ekstraksi pelarut dengan metode soxhlet. Sampel sebelum diekstraksi terlebih dahulu dikeringkan dalam oven temperatur 60oC selama 72 jam kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender sehingga diperoleh sampel bubuk halus. Ekstraksi dilakukan dengan pelarut etanol selama 3 x 8 jam hingga diperoleh ekstrak berwarna coklat kemerahan. Ekstrak dipekatkan menggunakan rotavapor yang menghasilkan ekstrak pekat berbentuk gel berwarna coklat tua kemerahan. Ekstrak pekat kemudian dilarutkan kembali dalam metanol untuk didekolorisasi dengan karbon aktif. Dekolorisasi menghasilkan filtrat berwarna lebih jernih yang kemudian dipekatkan kembali untuk dilakukan karakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer UV dan KCKT. Pada proses karakterisasi ini dengan kedua metode ini tidak digunakan standar sebagai pembanding sehingga analisis hanya bersifat kualitatif berdasarkan hasil data sekunder.
Hasil karakterisasi dengan spektrofotometer UV terhadap ekstrak metanol menghasilkan spektrum UV dengan 4 puncak dominan pada panjang gelombang 228,78 nm; 246,32 nm; 280,01 nm; dan 321,11 nm. Berdasarkan studi literatur puncak serapan pada 228,78 nm adalah capsaicin dan pada 246,32 nm merupakan senyawa analognya yaitu nordihidrocapsaicin. Serapan pada 228,78 dibandingkan dengan ketiga puncak lainnya lebih besar hal ini sesuai bahwa capsaicin merupakan komponen terbanyak dari golongan capsaicinoid pada ekstrak cabai. Puncak serapan pada beberapa lainnya dimungkinkan oleh adanya senyawa pengotor yang ikut terekstrak karena proses purifikasi belum dilakukan secara sempurna. Analisis lebih lanjut dengan KCKT menggunakan kolom C-18 5mm, sepanjang 25 cm dengan diameter dalam 4.6mm, sistem pompa tunggal isochratic, Single Wavelength Detector 280 nm, laju alir 1 mL/menit dan volume sampel yang diinjeksi 20 mL. Kondisi KCKT di atas dibuat sama dengan kondisi pada data sekunder untuk memudahkan interpretasi hasil. Capsaicinoid dan senyawa analognya muncul pada rentang waktu disekitar 10 menit. Berdasarkan komparasi dengan data sekunder puncak pada kromatogram pada waktu 10 menit adalah capsaicin dan puncak yang lebih kecil disebelah kiri adalah nordihidrocapsaicin. Dari hasil ke dua karakterisasi tersebut dapat dikatakan bahwa pemisahan capsaicin masih belum menghasilkan suatu ekstrak senyawa murni, walaupun telah dihasilkan kristal berwarna putih kekuningan setelah dilakukan dekolorisasi dengan arang aktif.
Versi Simpel
1.25 g buah cabe segar dihaluskan dengan blender
2.Cabe yang sudah halus dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 200 mL Etanol
kadar 95%, dipanaskan dengan suhu 70oC selama 4 jam
3.Setelah agak dingin, disaring dengan kertas saring whatman no 1
4.Filtrat hasil saringan siap digunakan untuk pengukuran pada spektrofotometer UV
5.Sebelum melakukan pengukuran pada sample, maka harus dibuat kurva standar dari
larutan standar capsaicin dengan konsentrasi 0, 25, 50, 75, 100, dan 125 ppm pada λ
281 nm
6.Untuk menghitung % capsaicin dapat dilakukan dengan rumus:
((CxF)/(W/V)) x 100%
Dimana :
C = konsentrasi pada ppm kurva
F = Faktor pengenceran
W = berat sampel
V = volume pengekstrak
Adapun hasil persen capsaicin dapat dikonversi menjadi ppm, nah hasil konsentrasi yang sudah dalam bentuk ppm kemudian mengalikannya dengan 16 akan menjadi SHU (Scoville Heat Unit) dan dapat dilihat pada tabel Scoville.