Rabu, 21 Desember 2011

SELAMAT HARI NATAL 25 DESEMBER 2011 DAN TAHUN BARU 1 JANUARI 2012

PENGELOLAAN LAHAN MARGINAL


I.                   PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
            Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan atau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup, melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pertambangan dan sebagainya. Karena pentingnya peranan lahan atau tanah dalam kehidupan manusia, maka ketersediaannya juga jadi terbatas. Keadaan ini menyebabkan penggunaan tanah yang tumpang tindih, misalnya tanah sawah yang digunakan untuk perkebunan tebu, kolam ikan, atau penggembalaan ternak atau tanah hutan yang digunakan untuk perladangan atau pertanian lahan kering.

UU dan Konservasi

 

 KONSERVASI DAN REHABILITASI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

RESUME DAN PANDANGAN TERHADAP
UNDANG-UNDANG NO 18 TAHUN 2004 
UNDANG-UNDANG NO 41 TAHUN 2009




Oleh :
GOALTER ZOKO
NIM.CFA 210 017



Program Pendidikan Magister
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan






PROGRAM PASCA SARJANA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2011

 

REDD+


RESUME

SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL
“BAGAIMANA PELAKSANAAN REDD+ DI KALIMANTAN TENGAH BERMANFAAT BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN?”
PALANGKARAYA, 17 NOVEMBER 2011




Oleh :
GOALTER ZOKO
NIM.CFA 210 017



Konservasi dan Sumberdaya Lingkungan
Program Pendidikan Magister
Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan






PROGRAM PASCA SARJANA
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2011


            Dalam seminar dan Lokakarya ini menghadirkan 2 narasumber yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan REDD+ di Indonesia. Adapun 2 narasumber itu adalah Prof.Dr. Daniel Murdiyarso dan Dr. Dayu Resosudarmo. Adapun topik yang dikemukakan narasumber ini antara lain:
1.      Hutan Tropis untuk Mitigasi Perubahan Iklim oleh Prof.Dr. Daniel Murdiyarso
2.      Proses Kebijakan REDD di Indonesia oleh Dr. Dayu Resosudarmo

sorotan kebakaran


SUMBANGAN PERLADANGAN BAGI TERJADINYA KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN
DI KALIMANTAN TENGAH




Oleh :
GOALTER ZOKO
NIM. CFA 210 017



                                        

Selasa, 09 Agustus 2011

WASPADAI PENCAIRAN ES

PENGERTIAN DAN PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Apa yang dimaksud dengan pemanasan Global?
Dalam mendefinisikan arti dari pemanasan global para ahli berpendapat bahwa pemanasan global adalah peningkatan suhu bumi hal ini terjadi karena terperangkapnya panas matahari di dalam atmosfer bumi. Hal itu disebabkan oleh makin banyaknya jumlah berbagai gas rumah kaca (greenhouse gases). Di antaranya termasuk karbon dioksida yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor dan industri.


Ditinjau dari kejadiannya pemanasan global merupakan kejadian yang diakibatkan oleh meningkatnya temperature rata-rata pada lapisan atmosfer, meningkatnya temperature pada air laut dan meningkatnya temperatur pada daratan.
Apa gejala yang ditimbulkan dari pemanasan global?
  1. Pergantian musim yang tak dapat diprediksi
  2. Hujan badai yang sering terjadi
  3. Sering terjadi angin putting beliung
  4. Banjir dan kekeringan terjadi pada waktu yang bersamaan
  5. Penyakit mewabah di banyak tempat
  6. Terumbu karang memutih

Apa penyebabnya?
Banyak ahli berpendapat aktivitas manusia adalah hal utama penyebab terjadinya global warming. Aktivitas pembakaran bahan bakar batu bara, misalnya untuk pembangkit listrik, dan industry. Kemudian pembakaran minyak bui pada kendaraan bermotor, pembakaran gas alam untuk keperluan memasak. Akibat dari proses pembakaran tersebut karbon dioksida dan gas-gas lainnya terlepas ke atmosfer. Gas-gas tersebut disebut gas rumah kaca.
Semakin banyak maka akan semakin kuat juga menjadi insulator yang menyekat panas dari sinar matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi. Diperkirakan proses menghangat dan mendinginnya bumi ini telah saling berganti-ganti kurang lebih selama 4 milyar tahun.
Temperatur bumi dari tahun ke tahun temperature bumi mengalami peningkatan rata-rata 0,6 derajat Celcius, bahkan bisa lebih tinggi hingga 1,4 -5,8 derajat Celcius.
A. Pencemaran udara
pencemaran udara disebabkan oleh banyak faktor:

  1. Kegiatan manusia, segala aktivitas manusia pada masa ini sulit terlepas dari bahan bakar minyak bumi yang notabenenya merupakan penyebab timbulnya gas rumah kaca. Aktivitas ini dapat dilihat dari kegiatan transportasi, industri dan pembakaran (perapian, kompor, furnace, insenator dengan berbagai jenis bahan bakar)
  2. Sumber alami, hal ini disebabkan oleh feomena alam seperti meletusnya gunung berapi, kebakaran hutan dan nitrifikasi dan denitrifikasi biologi.
  3. Sumber lainnya yang dihasilkan dari transportasi amonia, kebocoran tangki klor, timbulnya gas metana dari tempat pembuangan sampah dan juga uap pelarut organik.
GAMBARAN GREENLAND
Greenland adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-kilometer persegi salju atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan es terbesar di bumi setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena imbas dari pemanasan global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para ilmuwan memperkirakan jika es di Greenland terus mencair maka permukaan laut akan naik dan dapat membanjiri daerah pesisir pantai. Jika itu terjadi, maka orang-orang yang biasa tinggal di tepi pantai harus mengungsi untuk mendapat rumah baru.
 
Antartika dikhawatirkan mencair
seluruhnya karena Global
Warming.
Bagaimanakah pencairan es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di Greenland sebenarnya wajar terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak gletser yang merupakan sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh lebih banyak dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang menyebabkan es atau gletser di Greenland semakin sedikit.
Proses pencairan es di Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es raksasa di Greenland. Greenland dapat terpecah-pecah karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan gletser di Greenland, terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair akan menjadi air dan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ke celah-celah ini kemudian membeku. Air yang membeku memiliki volume yang lebih besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang membeku ini mendorong es disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.
Para ilmuwan merasa kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk menghentikan pencairan ini, maka harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama dari negara-negara maju.
Selain di Greenland, Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global. Proses pencairan es di Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan antartika merupakan es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan bertambahnya kecepatan pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih mudah bergerak di atas permukaan cair dibandingkan di atas permukaan padat.
Di Greenland, gletser berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es langsung berada di atas air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih cepat dibandingkan es yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang menyebabkan es pecah. Jika es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan terapung di laut dan mengalami pencairan lebih cepat karena volumenya lebih kecil.

Pencairan es di kutub utara tahun ini sangat cepat, mendekati rekor tertinggi yang terjadi pada tahun 2007. Demikian hasil pengamatan Roshydromet, lembaga lingkungan hidup dari Rusia.
Dilaporkan pada Kamis (4/8/2011), jumlah wilayah yang tertutup es sudah berkurang 50 persen dari rata-rata. Jumlah es saat ini sekitar 2 juta kilometer persegi, di bawah rata-rata dari 1979 sampai 2000.
Luas es yang terukur bahkan jauh di bawah luas laut Rusia di bagian kutub utara, seperti Laut Kara (56 persen), Laut Laptev (40 persen), Laut Chukchi (35 persen), dan Laut Timur Siberia (14 persen). Es dikatakan hanya menutupi area sekitar 6,8 miliar kilometer persegi.
Para peneliti menyatakan, mencairnya kutub utara merupakan efek perubahan iklim global yang terjadi dengan intensitas bervariasi setiap tahun. Mereka juga menemukan, tahun ini es mulai mencair antara dua minggu dan dua bulan lebih awal dari biasa. Hal ini menandakan, jumlah keseluruhan es yang mencair sepanjang tahun bisa jadi lebih besar.(National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)

Senin, 11 Juli 2011

Kesuburan Tanah

Tanah yang subur lebih disukai untuk usaha pertanian, karena menguntungkan. Sebaliknya terhadap tanah yang kurang subur dilakukan usaha untuk menyuburkan tanah tersebut sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat.


Kesuburan Tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat berupa: buah, biji, daun, bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus, batang, biomassa, naungan atau penampilan.
Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme, atau  Waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan kesuburan tanah, sedangkan tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.
Beberapa istilah penting yang perlu diketahui dalam membahas kesuburan tanah antara lain: tanah, lahan, produktivitas tanah, evaluasi lahan, kemampuan lahan, hara, dan pupuk.
Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat, sehingga kebutuhan pangan terus bertambah. Sebaliknya luas lahan produktif relatif tetap atau bahkan menyusut. Lahan-lahan yang bagus di Jawa dialihfungsikan menjadi pemukiman atau kawasan industri. Peningkatan produksi dapat dilakukan melalui intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas atau ekstensifikasi untuk mendapatkan lahan baru. Kunci utama dari kedua hal tersebut adalah bagaimana memelihara atau meningkatkan status kesuburan tanahnya.
Konsep pembangunan berkelanjutan terus digalakkan agar kegiatan pertanian senantiasa menguntungkan, aman, lestari dan ramah lingkungan. Perlu penyusunan rekomendasi pemupukan terpadu yang bersifat spesifik lokasi disesuaikan dengan komoditas yang diusahakan dan lahan tempat usahanya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pemupukan dan mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan.
Beberapa alasan kenapa harus memupuk:
  1. Aplikasi pupuk terhadap hara yang diketahui menjadi faktor pembatas, akan meningkatkan hasil.
  2. Pengusahaan tanaman dengan hasil tinggi (high yielding), membutuhkan tanah yang subur secara berkesinambungan.
  3. Hara yang diserap oleh tanaman harus digantikan.
  4. Penggunaan pupuk yang tepat akan meningkatkan keuntungan ekonomi.
Hubungan antara kesuburan tanah dengan keadaan lingkungan dapat digambarkan sebagai berikut. Hara dapat bergerak menuju badan air permukaan atau air dalam tanah. Hal ini disebabkan bentang lahan saling berhubungan, lahan pertanian tidak terpisah dari lingkungan di sekitarnya. Pengelolaan hara yang buruk, misalnya pemupukan yang berlebihan, pengelolaan rabuk yang sembarangan, akan menimbulkan beaya lingkungan.
  1. Jeluk mempan perakaran yang  memadai [nama lain solum, merupakan daerah jelajah akar, perlu dikonservasi menghadapi erosi].
  2. Struktur tanah yang optimum [mengatur imbangan air-udara dan kemudahan ditembus akar].
  3. Reaksi tanah yang optimum [mencerminakan ketersediann/kelarutan unsur hara serta dominansi mikrobia].
  4. Hara cukup dan seimbang [macam, jumlah dan nisbah].
  5. Penyimpanan dan penyediaan hara dan lengas yang optimum [berkaitan dengan Kapasitas Pertukaran Kation, buffering capacity, serta  retensi lengas].
  6. Humus yang cukup [penyimpanan C-organik dalam tanah, berfungsi dalam khelasi, sebagai sumber materi dan energi bagi mikrobia].
  7. Mikrobia bermanfaat [melakukan sinergisme, pelaku aktif daur hara dan materi].
Bebas bahan meracun [berupa senyawa toksin dan limbah].

“Soil is the medium wich supports the growth of plants. It provides mechanical supports, the water and oxygen supply to plant roots as well as the plant nutrients.”
“Soil is one of the most important national resources of any country. The soil not only grows a variety of food and fodder crops required for men and animals but also produces raw materials for various agro-industries viz., sugar and starch factories, textile mills, canning and food processing units”
“Soil is a habitat for plant growth bears certain physical, chemical and biological properties, which determined degree of workability, suitability to the specific crop varieties, physical and chemical capacities as well as productivity. The physical capacities of a soil are influenced by the size, proportion, and arrangement on mineral composition of the soil particles. The physical and biological properties of soil need careful studies because soil is a natural medium for the plant growth and gives mechanical support to plant.”
Pertanian –> interaksi : manusia – tanaman – tanah (lingkungan)
Tanaman –> proses: hidup – tumbuh – berkembang
Indonesia negara agraris –> sebagian penduduk menjadi petani atau buruh tani. Kepemilikan lahan sempit.
Iklim tropika –> CH tinggi, kelembaban tingggi, temperatur hangat sepanjang tahun maka perkembangan tanah intensif.
  1. Tanah kurang subur : tanah mineral masam, gambut.
  2. Tanah dekat volkan tetap subur (ada tambahan material baru).

Sumber : Nasih Y (Kesuburan Tanah, UGM)