Perkebunan
kelapa sawit dewasa ini menjadi primadona dan satu dari banyak pilihan untuk
berinvestasi. Kelapa
sawit mempunyai produktivitas lebih tinggi dibandingkan tanaman penghasil
minyak nabati lainnya seperti kacang kedelai, kacang tanah dan lain-lain, sehingga harga produksi menjadi lebih ringan.
Masa produksi kelapa sawit yang cukup panjang selama 25
tahun juga akan turut mempengaruhi ringannya biaya produksi yang dikeluarkan
oleh pengusaha kelapa sawit. Kelapa sawit juga merupakan tanaman yang paling
tahan hama dan penyakit dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia
termasuk Kalimantan Tengah adalah kelapa sawit yang produksinya meningkat
sebesar 3,78 % per tahun, meningkat lebih cepat daripada minyak kacang kedelai
yang naik sebesar 2,01 % per tahun (Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan
Tengah, 2004).
Ditinjau dari segi kelayakan kesesuaian lahan secara umum
Provinsi Kalimantan Tengah dapat dibagi dalam dua kawasan yaitu kawasan dataran
hingga perbukitan yang didominasi oleh tanah mineral dengan jenis tanah podsolik
dan di dataran rendah baik yang berada di antara perbukitan maupun di daerah
pesisir di dominasi oleh tanah gambut yang kedalamannya sangat bervariasi.
Sebagian tanah mineral pada kondisi topografi tertentu dan tanah gambut pada
dengan jenis serta kedalaman tertentu dapat dikembangkan untuk tanaman kelapa
sawit. Kondisi perkembangan kebun kelapa sawit di Kalimantan Tengah saat ini
disajikan dalam Tabel 1. Dari data perkembangan kebun kelapa sawit di
Kalimantan Tengah diketahui bahwa dalam 3 tahun terahir ini luas kebun rakyat
mengalami peningkatan antara 3.000 hingga 4.000 ha/tahun dan jumlah petani
kelapa sawit dan luas kepemilikan lahan petani cenderung berkurang sedangkan
perkebunan swasta 40.000 ha pada tahun 2005 dan sekitar 9.000 ha pada tahun
2006 sedangkan perkebunan BUMN belum ada.
Industri kelapa sawit menghasilkan dua jenis minyak yaitu minyak kasar sawit (Crude Palm Oil / CPO) dan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil / PKO). CPO diproses dari kelapa sawit sedangkan kernelnya (inti daging buah). Perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah menghasilkan beberapa macam limbah yang dikelompokkan dalam dua jenis yaitu limbah padat dan limbah cair (Widjaja dan Utomo, 2004). Keberadaan Perkebunan Besar Swasta ternyata diikuti juga dengan perkembangan pabrik kelapa sawit (PKS) untuk produksi Crude Palm Oil (CPO). Sampai dengan tahun 2011 sudah ada 56 perusahaan yang operasional dengan rata-rata kapasitas 59,4 Ton/ TBS/ Jam, sementara ada 9 perusahaan yang sedang dibangun dengan rata-rata kapasitas 46,7 Ton/ TBS/ Jam.