Minggu, 11 Oktober 2009

Pengukuran Pigmen Tumbuhan


Bicara mengenai pigmen pada tanaman, maka pastilah kita tidak melupakan klorofil-a, klorofil-b dan karotenoid. Pigmen-pigmen tadi memiliki peranan dalam fotosintesis. Tetapi kita juga harus mengetahui keberadaan pigmen tadi dalam tanaman.
Organ dalam tanaman yang bertanggung jawab adalah Plastida. Apa itu plastida?

Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:
1). Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2). Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3). Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpukan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil. 

Untuk dapat menaksir maksimal atau tidaknya fotosintesis pada tanaman, pendekatan dengan mengukur jumlah relative pigmen. 
 

Berikut ini merupakan  cara mengukur jumlah relative pigmen berdasarkan protocol yang diambil dari “Methods in Comparative Plant Ecology- A Laboratory Manual. Edited by GAF Hendry & JP Grime. Chapman & Hall 1993.

 
1.   Klorofil
-  Gerus bagian jaringan tanaman lalu masukkan dalam tube yang berisi 10 mL etanol absolute
-  Sentrifus pada putaran maksimum selama 5 menit, tuangkan dengan mengambil supernatant yang jernih
-  Ukur absorban pada spektrofotometer dengan menyertakan etanol absolute sebagai blanko. Pengukuran dilakukan pada λ 663 nm dan 645 nm
-  Hitung konsentrasi klorofil a (mM) dengan rumus: 12.7 x A663 – 2.69 x A645 dan klorofil b (mM) dengan rumus: 22.9 x A645 – 4.68 x A663
2. Karotenoid
      Persiapan sample sama dengan klorofil, yang membedakan hanya panjang gelombang saat pengukuran absorban. Konsentrasi dihitung (mM) dengan rumus: (A480 + (0.114xA663)-(0.638xA645))/112.5
Goalter Zoko
Plant Physiology Laboratory Researcher
Kediri-East Java


Tidak ada komentar:

Posting Komentar