HUBUNGAN ANTARA NUTRISI TANAMAN DAN PENYAKIT
(Bagian 2. Hara Mikro)
Goalter Zoko*)
Selain hara makro, tanaman juga membutuhkan hara mikro. Pengertian hara mikro adalah hara yang dibutuhkan dalam jumlah relatif kecil oleh tanaman untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Beberapa hara mikro yang penting dalam hubungannya dengan penyakit adalah sebagai berikut:
Boron (B)
Boron dalam tanah terutama sebagai asam borat (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Ketersediaan B untuk tanaman biasanya hanya 5% dari kadar totalnya dalam tanah. Ketersediaannya sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah, pH dan bahan organik. Dalam tanaman B berfungsi dalam pembelahan sel, pemanjangan sel, diferensiasi sel, permeabilitas membran dan serbuk sari. Beberapa penyakit yang bisa dikurangi serangannya berdasarkan jenis tanaman dapat terlihat seperti tabel di bawah ini:
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Sawi-sawian | Bengkak akar | Plasmodiophora brassicae |
Kacang-kacangan | Busuk akar | Fusarium solani |
Virus | Tobacco mosaic virus | |
Tomato | Layu | Verticillium albo-atrum |
Keriting kuning | Yellow leaf curl virus | |
Kapas | Layu | Verticillium albo-atrum |
Kacang hijau | Busuk batang | Rhizoctonia solani |
Kacang tanah | Busuk akar | Rhizoctonia bataticola |
Kentang | Kutil | Synchytrium endobioticum |
Gandum | Mites | Ptrobia latens |
Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyawa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen triamine penta acetate acid). Dalam getah tanaman baik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% dalam bentuk kompleks. Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pada klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin. Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mengering serta batang dan tangkai daun lemah. Beberapa penyakit dan hama yang bisa dikurangi serangannya adalah sebagai berikut:
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Gandum | Embun tepung | Blumaria grammis |
Karat daun | Puccinia triticina | |
Bunga matahari | Bercak daun & batang | Alternaria |
Rye | Ergot | Claviceps purpurea |
Barley | Ergot | Claviceps purpurea |
Padi | Busuk leher | Pyricularia oryzae |
Tomat | Layu | Verticillium alboatrum |
Kapas | Layu | Verticillium dagliae |
Kentang | Kudis | Streptomyces scabies |
Mangan (Mn)
Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari organ yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar antara 300 smpai 2000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap valensi Mn. Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin.
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Padi | Busuk leher | Pyricularia oryzae |
Bercak daun | Alternaria | |
Kentang | Kudis | Streptomyces scabies |
Gandum | Embun tepung | Blumaria grammis |
Kapas | Layu | Verticillium alboatrum |
Alpokat | Busuk akar | Pythium |
Seng (Zn)
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Gandum | Kudis | Fusarium graminearum |
Jeruk | Busuk akar | Phytopthora nicotiana |
Tomat | Nematoda | Rotylenchulus reniformis |
Ginseng | Bercak daun bakteri | Pseudomonas cichorii |
Kapas | Layu | Verticillium alboatrum |
Busuk akar | Phymatrotrichopsis omnivorum | |
Kedelai | Rebah semai | Sclerotium rolfsii |
Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn-EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara 16-300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang. Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terytama pada tanah berkapur. Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
Nematoda pada akar dan visualisasi dalam jaringan
Besi (Fe)
Besi (Fe) merupakan unsur mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3) Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daundianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien. Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandung Fe porfirin. Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Gandum | Karat daun | Puccinia recondita |
Gosong | Tilletia sp. | |
Pisang | Pathek/antraknos | Coletotricum musae |
Apel | Busuk hitam | Sphaeropsis malorum |
Pear | Busuk hitam | Sphaeropsis malorum |
Kubis | Virus | Olpidium brassicae |
Chlor (Cl)
Chlor merupakan unsur yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Klor dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air draiinase. Sumber Cl sering berasal dari air hujan, oleh karena itu, hara Cl kebanyakan bukan menimbulkan defisiensi, tetapi justru menimbulkan masalah keracunan tanaman. Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan (bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Gandum | Karat daun | Puccinia recondita |
Karat daun | Puccinia striiformis | |
Busuk daun | Septoria nodorum | |
Jagung | Busuk batang | Gibberella zeae |
Busuk batang | Gobbler fujikuroi | |
Busuk batang | Fusarium moniliforme | |
Hawar daun | Helminthosporium | |
Kedelai | Layu fusarium | Fusarium solani |
Barley | Busuk akar | Cochliobolus sativus |
Seledri | Layu fusarium | Fusarium |
Hawar daun pada jagung Busuk batang pada jagung
Molibden (Mo)
Molibden diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe (II) oksida hidrat.
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominan.
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Tomato | Layu | Verticillium |
Melon | Myro | Myrothecium roridum |
Semua tanaman | Busuk akar | Phytopthora cinnamomi |
Busuk akar | Phytopthora dreschleri | |
Nematoda | Rotylenchulus reniformis |
Silikon (Si)
Walaupun Silikon bukan termasuk dalam daftar hara essensial, tapi sangat bermanfaat dalam mengurangi kejadian penyakit pada beberapa tanaman. Bukti mengindikasikan bahwa salah satu mekanisme dimana Si melindungi tanaman dengan meningkatkan efektivitas barrier mekanik tanaman terhadap timbulnya infeksi. Peningkatan Si dalam tanaman telah menunjukkan tingkat kesulitan serangga (aphids & kepik) untuk menghisap cairan tanaman, seperti aphids dan kepik.
Jenis Tanaman | Nama Umum Penyakit | Nama Ilmiah Penyakit |
Padi | Busuk leher | Pyricularia oryzae |
Bercak coklat | Cochliobolus miyabeanus | |
Timun | Embun tepung | Sphaerotheca fuliginea |
Buncis | Karat | Uromyches phaseoli |
Barley | Embun tepung | Erysiphe graminis |
Anggur | Embun tepung | Ucinula necator |
Embun tepung pada timun-timunan
Thanks infonya gan, sangat membantu . . .
BalasHapussama-sama kan blognya memang untuk membantu
Hapus