Selasa, 26 Mei 2009

Respons Tanaman Terhadap Air

Goalter Zoko
Kediri

TANAH AIR DAN HUJAN
Indonesia adalah tanah airku, tanah yang selalu bermasalah dengan air. Musim hujan merupakan surga air bagi tanah airku, menjelang musim kemarau neraka kekeringan terasa di tanah airku. Mungkin itu adalah ungkapan yang tepat bagi kondisi lahan di tanah air kita. Ternyata kemajuan peradaban tidak mampu untuk menghindarkan fenomena ini. Kemajuan menyebabkan banyak terjadi konversi lahan, lahan pertanian berubah jadi pemukiman, gedung-gedung megah bahkan juga dapat berupa jadi lautan lumpur. Semua ini berhubungan dengan bagaimana air harus ditempatkan. Konversi lahan menyebabkan daya simpan air berkurang, sehingga ketika kemarau datang muncullah kekeringan sementara pada musim hujan tidak ada tempat untuk menampung. Alam mengajarkan bagaimana harus ada keseimbangan karena siklus air akan mencapai keseimbangannya tidak pandang tempat dimana harus berlabuh. Penumpang tanah airku sering menikmati labuhan air ini yang lebih dikenal dengan banjir.
FENOMENA AIR



Gambaran umum siklus air


Hampir sebagian besar permukaan bumi dipenuhi oleh air, siklus air atau daur hidrologi inilah yang sering mengalami gangguan akibat aktivitas manusia. Pentingnya air menyebabkan muncul slogan “tanpa makanan masih bisa bertahan hidup lebih lama dibanding tanpa air”.
Air mempunyai beberapa fungsi :
a. Daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh tanaman.
b. Mempertinggi reaktivitas persenyawaan yang sederhana/kompleks.
c. Berperan dalam proses fotosintesis.
d. Penyangga tekanan di dalam sel yang penting dalam aktivitas sel tersebut.
e. Mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam
tanaman.
f. Menciptakan situasi temperatur yang konstan.
Contoh : Suhu naik 10°C maka uap air naik--- tekanan uap air permukaan cairan naik --- penguapan naik --- transpirasi naik --- absorpsi naik --- defisiensi air.
Kita sangat sering mendengar masalah kekurangan air diberbagai tempat, tapi fenomena musim hujan jelas memberi gambaran bagi kita bagaimana air berlebih juga menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian. Mengapa air berlebih bisa merusak tanaman?
1. Air berlebih tidak hanya melarutkan unsur hara yang diperlukan tanaman, tapi juga menghanyutkan unsur hara tersebut sehingga tanaman tidak dapat memanfaatkannya akibatnya tanaman kekurangan nutrisi
2. Cengkraman akar pada tanah juga terganggu karena struktur tanah rusak pada kondisi tergenang, gangguan pada perakaran ini menimbulkan kekacauan pada bagian atas tanaman (suplai hara dan air terganggu)
3. Tanaman memiliki kapasitas tampung air yang terbatas, artinya keseimbangan dalam tanaman bergantung pada proses bagaimana menyerap air dan membuang air, jika air berlebih maka tanaman harus bisa membuangnya dan diperlukan energi besar untuk ini tapi sebagian besar tanaman tidak mempunyai kemampuan ini sehingga tanaman mati
4. Air berlebih juga mengacaukan keseimbangan temperatur dalam tanaman maupun sekitar pertanaman, kekacauan ini dapat mengakibatkan kekacauan metabolisme pada tanaman dan reaksi kimia pada lingkungan tanam
5. Air berlebih juga bisa menjadi media timbulnya banyak penyakit pengganggu pada tanaman
6. Air berlebih menyebabkan kondisi oksigen berkurang dan karbondioksida lebih tinggi menyebabkan respirasi tanaman terganggu

APA YANG TERJADI

Masuk dan keluarnya air dari dalam tubuh tanaman ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor ekologis.
1. Kelembaban di dalam udara
Uap air yang dikandung di udara dikenal sebagai lembab relatif udara. Lembab relatif udara ini menyatakan persentase udara dibanding dengan kelembaban maksimum uap air yang dikandung udara tersebut pada temperatur yang bersangkutan.
Sehingga udara yang panas dapat mengandung uap air lebih besar daripada udara dingin. Lembab relatif ini selalu bervariasi tiap hari yaitu rendah pada siang hari dan tinggi pada malam hari. Di daerah-daerah hutan titik terendah yang dicapai sebesar 80% sedang di gurun-gurun pasir titik terendah dari lembab relatifnya akan mencapai 10%.
2. Awan dan kabut
Awan terjadi pada pendinginan udara yang naik dan terjadi pada daerah yang lebih dingin. Kabut terjadi pada pendinginan udara di atas permukaan tanah. Tanaman-tanaman hampir tidak dapat menggunakan air yang terdapat di dalam udara, oleh karena lapisan-lapisan kulit tidak tembus air, sehingga di dalam udara tidak dapat digunakan langsung oleh tanaman.
3. Hujan
Dalam bentuk hujan air dapat dimanfaatkan oleh tanaman-tanaman tetapi air yang jatuh sebagai air hujan ini tidak seluruhnya dapat digunakan tanaman oleh karena beberapa sebab.
a. Penguapan; terjadi pada beberapa proses ialah yang terjadi pada waktu hujan di dalam perjalanan mencapai tanah dan penguapan yang terjadi oleh air hujan yang ditahan daun-daun.
b. Mengalirnya air di atas permukaan tanah.

PENGARUH AIR TERHADAP TANAH DAN TANAMAN
Tanah merupakan medium yang porous, dapat menahan air, dapat meneruskan sebagian air baik yang berasal dari air hujan maupun air dalam tanah itu sendiri. Adanya suatu infiltrasi air dan gerakan air ini merupakan suatu faktor-faktor tertentu yang saling bekerjasama dengan kandungan air yang ada di dalam tanah dan tanah sebagai medium serta tanaman yang ada di atas tanah tersebut.

Bermacam-macam air di dalam tanah
1. Air gravitasi
Air dalam tanah yang bergeraknya ke bawah dipengaruhi gravitasi bumi. Sehabis hujan tanah akan dijenuhi air karena gaya gravitasi, air akan turun ke bawah pada lapisan-lapisan dibawahnya.
Bila air dalam jumlah yang cukup maka lapisan yang basah ini kejenuhan permanen yang disebut permukaan air tanah.
2. Air kapiler
Bila air permukaan tanah mengalir ke bawah akan terlihat pori-pori yang mengandung air. Air didalamnya disebut air kapiler.
Air ini tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi dan tidak turut masuk ke dalam larutan tanah yang lebih dalam. Air ini yang pertama-tama dikonsumsi oleh tanaman karena tidak mobile dan terdapat di daerah perakaran.
3. Air higroskopis
Oleh sebab penguapan air ke udara maka air kapiler akan selalu berkurang jumlahnya di dalam tanah. Bila pengurangan air karena peristiwa penguapan ini berjalan terus menerus maka kekuatan tarik menarik antara partikel tanah dan air akan menjadi naik. Sehingga akan terdapat/tinggal air yang tidak dalam keadaan cair sehingga air yang demikian ini baik ditinjau dari segi khemis maupun biologis tidak begitu berguna bagi tanaman dan disebut air higroskopis dan punya manfaat yang sedikit.
4. Air kristal
Sesudah air higroskopis hilang maka yang tinggal hanya air hidratasi dari Al, Fe, dan Si. Air hidratasi inilah yang disebut air kristal dan air ini hanya dapat hilang dengan pemanasan menggunakan temperatur tinggi.
5. Uap air di dalam tanah
Pori-pori tanah yang tidak terisi oleh air kapiler dapat pula diisi oleh udara sehingga seperti halnya di dalam atmosfir, di dalam tanah dijumpai pula uap air. Selama air kapiler masih ada maka udara dalam pori-pori ini akan selalu jenuh dengan uap air.
APA YANG HARUS DILAKUKAN
Semakin gencarnya fenomena banjir yang terjadi, maka perlu dilakukan beberapa tindakan untuk menyelamatkan tanaman budidaya kita diantaranya:
1. Memilih lokasi budidaya, sangat penting dilakukan untuk meminimalkan kerugian dalam budidaya. Jika lokasi merupakan lahan yang selalu banjir pada musim hujan sebaiknya dihindari
2. Perencanaan lahan budidaya yang matang, dalam setiap budidaya tanaman harus mempertimbangkan kondisi lahan (terkait jenis tanah), jika lahan termasuk tanah berat, maka perlu dipikirkan drainase yang baik karena tanah ini menahan air cukup kuat, jika lahan pasiran maka perlu dipikirkan minimalisasi erosi tanah dan hara
3. Modifikasi budidaya, adakalanya kesulitan menemukan lahan ideal menyebabkan keharusan untuk tetap melakukan penanaman. Situasi ini menimbulkan perlunya modifikasi budidaya. Salah satu alternatif budidaya adalah dengan sistem surjan dimana ada lahan yang sengaja ditinggikan untuk mengurangi penggenangan atau pemakaian mulsa yang juga menghindari banyaknya air yang diresap bedeng tanam
4. Memilih tanaman, tanaman yang kita tanam sangat perlu dipertimbangkan. Kondisi air berlebih sebaiknya memilih tanaman yang cukup toleran terhadap kelebihan air. Contoh: tanaman padi cukup toleran dengan kondisi jenuh air dibandingkan dengan tanaman jagung
5. Menentukan pola tanam, pola tanam perlu menjadi pertimbangan penting, karena kita juga sering harus memperhitungkan kapan musim penghujan dan kemarau sehingga tahu juga prediksi tanaman yang cocok
6. Penggunaan tanaman toleran, semakin majunya teknologi menuntut produsen benih tanaman untuk menghasilkan tanaman yang toleran untuk kondisi tergenang/kelebihan air, jika sudah ada tanaman toleran ini maka kemungkinan budidaya menghasilkan hasil yang baik akan terwujud

2 komentar: