Jumat, 12 Juni 2009

ADA APA DENGAN BUSUK PANTAT BUAH




GOALTER ZOKO
PENDAHULUAN
Komoditi pertanian selalu mengalami perkembangan yang dinamis, baik mengenai pengadaannya, harga dan distribusinya. Kondisi ini sebagian dari masalah-masalah dalam dunia pertanian. Salah satu kejadian menarik di dunia pertanian khususnya di Indonesia adalah pengaruh iklim yang mulai tidak stabil, sering sulit diprediksi dan kalau sudah terjadi sulit penanggulangannya. Belum selesai masalah kekeringan yang terjadi di beberapa daerah karena kemarau, sekarang sudah diikuti dengan melimpahnya air pada musim penghujan yang berakibat banjir di mana-mana. Sekarang hal yang sulit untuk membagi musim di Indonesia, karena antara kemarau dan penghujan sudah hampir tidak ada batas.
Kondisi iklim yang tidak stabil ini ternyata berimbas langsung pada komoditi pertanian yang dibudidayakan. Ketika kemarau datang kesulitan air menjadi faktor pembatas dalam budidaya, sebaliknya ketika air melimpah juga menjadi faktor pembatas lainnya. Salah satu kejadian yang terpengaruh dari ketidakstabilan iklim adalah munculnya fenomena busuk pantat buah atau yang sering dikenal dengan istilah blossom-end rot. Ada beberapa komoditi yang terpengaruh kejadian ini, diantaranya pada tomat, terong dan cabe
PENYEBAB MUNCULNYA BLOSSOM END ROT (BR)

Sejauh ini kondisi yang memicu terjadinya BR masih disebabkan oleh dua faktor utama yaitu:
1. Kekurangan kalsium
Kalsium (Ca) merupakan salah satu unsur makro yang diperlukan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Keberadaan kalsium di dalam tanaman sangat erat terhadap proses pembentukan dinding sel yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel baru, juga bersama K pada proses tata air dalam sel . Kalsium juga mendorong terbentuknya buah dan biji yang sempurna. Ketersediaan kalsium dalam tanah sangat dipengaruhi oleh pH tanah (kemasaman). Jika tanah dalam kondisi masam maka ketersediaan Ca rendah. Beberapa gejala yang bisa dilihat sebagai tanda kekurangan Ca :
1.Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar Kuncup bunga dan buah gugur
prematureWarna buah yang tidak merataBuah retak-retak misalnya pada tomat
Tangkai bunga membusuk, terutama pada tomat dan cabe
Buah kosong karena bijinya gagal terbentuk, misalnya pada kacang
Daun berwarna coklat dan terus menggulung, misalnya pada jagung
Daun terpilin dan mengerut, terutama pada tembakau
2. Ketidakseimbangan air dalam jaringan tanaman
Air sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, bahkan hampir
sebagian besar tubuh tanaman terisi air. Sel tanaman sangat dipengaruhi oleh
keberadaan air. Kelebihan dan kekurangan air sangat mempengaruhi
kestabilan tekanan dalam sel (turgor). Kekurangan air akan menyebabkan terhambatnya beberapa proses pembentukan protein dan dinding sel serta membuat pembentukan klorofil terhambat. Disamping itu juga aktivitas enzim berkurang serta konsentrasi hormon tanaman juga berubah. Kekurangan dan kelebihan air sangat dipengaruhi oleh musim yang sedang berlangsung. Pada musim kemarau akan terjadi kekurangan air, sementara pada musim penghujan timbul kelimpahan air.


SOLUSINYA

Dengan mengetahui dua faktor penyebab munculnya BR, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya BR seperti berikut ini:
1.Kondisi tanah tempat budidaya di cek kemasamannya, jika masam maka perlu meningkatkan pH tanah sehingga cenderung bersifat netral. Biasanya pH 6.8 – 7.2 merupakan ideal bagi pertumbuhan tanaman.
2.Meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomite pada saat pengolahan tanah awal. Berikut ini kebutuhan kapur pada beberapa tekstur tanah dan perubahan kemasaman tanah:

3.Pada beberapa tanah kemasaman disebabkan kelarutan Al yang tinggi maka diperlukan penanganan untuk menghambat kelarutan Al yang tinggi dengan cara pemberian bahan organik yang bisa menghasilkan asam-asam organik (sitrat) yang mampu membungkus Al sehingga tidak terlarut. Bahan organik yang efektif adalah kotoran ayam.
4.Pada tanah gambut bias menerapkan teknik top soil buatan, yaitu pada pengolahan tanah awal memberikan pengapuran, lalu bahan organik/kotoran ayam dan diakhiri pengapuran lagi. Pada saat penanaman penutup lubang tanam menggunakan bahan organik.
5.Menghindari terjadinya kondisi kelebihan dan kekurangan air dengan penggunaan mulsa, atau memperbaiki saluran/drainase sebelum musim penghujan serta pengairan bantuan di musim kemarau.
6.Jika BR sudah terjadi usaha untuk memperkecil meluasnya BR adalah dengan pemberian Ca pada buah. Caranya adalah dengan melarutkan CaCl2 2-4 sendok makan dalam 4 liter air lalu menyemprotkan larutan tadi pada buah. Ulangi lagi perlakuan ini pada 7-10 hari sedikitnya 2-3 kali aplikasi.
7.Selektif dalam penggunaan pupuk, hindari penggunaan pupuk yang mengandung asam. Contohnya adalah kebutuhan nitrogen dipenuhi dengan bahan nitrat bukan ammonium (ZA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar